Biaya masuk merupakan salah satu biaya yang sering kali terlewatkan ketika seseorang ingin memulai bisnis atau project baru. Biaya ini terdiri dari berbagai komponen yang harus dipertimbangkan dengan matang agar tidak mengganggu cash flow perusahaan di masa depan. Salah satu komponen penting dalam biaya masuk adalah biaya overhead. Pada artikel ini, kita akan mengenali dan memahami lebih jauh tentang berbagai komponen biaya overhead yang termasuk.
Biaya overhead merupakan biaya yang tidak dapat langsung dikaitkan dengan produksi atau pemasaran produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Biaya ini mencakup berbagai elemen seperti biaya administrasi, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan aset, biaya sewa ruang kantor, dan lain sebagainya. Memahami komponen-komponen biaya overhead ini penting agar perusahaan dapat mengalokasikan dana dengan efisien dan meminimalisir biaya yang tidak perlu.
Terkadang, biaya overhead dapat menjadi beban yang signifikan bagi perusahaan, terutama bagi bisnis kecil atau startup. Oleh karena itu, dengan mengenali komponen-komponen biaya overhead yang termasuk, perusahaan dapat melakukan perencanaan keuangan yang lebih baik dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi biaya tersebut. Selain itu, pemilik bisnis juga dapat mempertimbangkan alternatif lain seperti outsourcing atau penggunaan teknologi yang efisien untuk mengurangi biaya overhead yang tidak perlu.
Yang Termasuk Biaya Overhead
Pengertian Biaya Overhead
Biaya overhead adalah biaya-biaya yang tidak dapat langsung dikaitkan dengan produksi barang atau jasa. Biaya overhead terdiri dari berbagai elemen yang mendukung proses produksi atau operasional perusahaan.
Contoh Biaya Overhead
Beberapa contoh biaya overhead antara lain:
– Biaya sewa gedung
– Biaya listrik dan air
– Biaya perawatan mesin dan peralatan
– Biaya gaji dan tunjangan karyawan administrasi
– Biaya asuransi
– Biaya perawatan kebersihan dan keamanan
Alasan Inklusi Biaya Overhead
Menurut sumber yang dilansir dari Kontan.co.id, faktor-faktor berikut ini menjadi alasan mengapa biaya overhead termasuk dalam perhitungan biaya masuk:
– Biaya overhead memberikan kontribusi dalam proses produksi dan operasional perusahaan secara keseluruhan.
– Biaya overhead berhubungan dengan penggunaan aset perusahaan yang digunakan dalam produksi, seperti gedung, mesin, dan peralatan.
– Biaya overhead mempengaruhi harga jual produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
Perhitungan Biaya Overhead
Komponen Biaya Overhead
Menurut sumber yang dilansir dari Jurnal-Accounting.com, komponen biaya overhead terdiri dari tiga elemen utama:
– Biaya Bahan Baku Langsung (BBL)
– Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
– Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Menurut Jurnal-Accounting.com, biaya overhead adalah biaya-biaya tambahan yang tidak dapat langsung diatribusikan kepada produk atau layanan yang dihasilkan perusahaan. Biaya overhead ini adalah biaya-biaya yang terjadi di luar biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, namun diperlukan dalam kegiatan produksi barang atau penyediaan layanan.
Biaya bahan baku langsung (BBL) adalah biaya yang terkait langsung dengan bahan baku yang digunakan dalam produksi barang atau penyediaan layanan. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung (BTKL) adalah biaya yang terkait langsung dengan upah pekerja yang terlibat dalam produksi barang atau penyediaan layanan.
Sementara itu, biaya overhead pabrik (BOP) meliputi biaya-biaya yang tidak dapat langsung diatribusikan kepada produk atau layanan, namun diperlukan dalam operasional pabrik. Contoh biaya overhead pabrik antara lain biaya listrik pabrik, biaya air pabrik, biaya perawatan mesin, dan sebagainya.
Rumus Perhitungan Biaya Overhead
Rumus perhitungan biaya overhead dapat dinyatakan sebagai berikut:
Biaya Overhead Total = Biaya Overhead Pabrik + Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rumus di atas menunjukkan bahwa biaya overhead total dapat diperoleh dengan menjumlahkan biaya overhead pabrik, biaya bahan baku langsung, dan biaya tenaga kerja langsung.
Metode Perhitungan Biaya Overhead
Ada beberapa metode yang digunakan dalam menghitung biaya overhead, di antaranya:
– Metode Direct Labor Cost Percentage
– Metode Machine Hour Rate
– Metode Standard Overhead Rate
Menurut Jurnal-Accounting.com, metode Direct Labor Cost Percentage merupakan metode yang menghitung biaya overhead berdasarkan persentase dari total biaya tenaga kerja langsung. Beberapa industri menggunakan metode ini karena merasa biaya tenaga kerja langsung dapat dianggap sebagai indikator yang baik untuk mengukur besarnya biaya overhead.
Metode Machine Hour Rate, seperti yang dilansir dari Jurnal-Accounting.com, menghitung biaya overhead berdasarkan jumlah jam mesin yang digunakan dalam produksi. Metode ini efektif digunakan pada industri yang memiliki mesin atau peralatan yang menjadi faktor utama dalam proses produksi.
Sementara itu, Metode Standard Overhead Rate menghitung biaya overhead berdasarkan standar biaya overhead yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki sistem produksi yang stabil dan memperoleh data historis yang lengkap.
Sumber: Jurnal-Accounting.com
Pengaruh Biaya Overhead pada Harga Produk
Faktor-Faktor Pengaruh
Menurut laporan dari ExperDatorials.com, beberapa faktor yang mempengaruhi pengaruh biaya overhead pada harga produk antara lain:
– Volume produksi
– Tingkat efisiensi produksi
– Sumber daya manusia
– Harga bahan baku
Strategi Mengatasi Pengaruh Biaya Overhead pada Harga Produk
Agar pengaruh biaya overhead terhadap harga produk dapat dikelola dengan baik, beberapa strategi yang dapat diterapkan adalah:
– Meningkatkan efisiensi produksi
– Mengelola dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia
– Mencari alternatif bahan baku dengan harga yang lebih murah
– Melakukan negosiasi dengan pemasok dan mitra bisnis
Keuntungan Pengendalian Biaya Overhead yang Baik
Dilansir dari sumber yang sama, keuntungan pengendalian biaya overhead yang baik antara lain:
– Meningkatkan profitabilitas perusahaan
– Meningkatkan daya saing perusahaan
– Menciptakan kesempatan untuk mengembangkan produk atau jasa baru
– Memperkuat posisi perusahaan di pasar
Perbedaan Biaya Overhead dengan Biaya Langsung
Pengertian Biaya Langsung
Menurut Jurnal-Accounting.com, biaya langsung adalah biaya yang dapat langsung diatribusikan atau dikaitkan dengan suatu produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Perbedaan Biaya Overhead dan Biaya Langsung
Beberapa perbedaan antara biaya overhead dan biaya langsung adalah:
1. Sifat Dikaitkan
Biaya overhead tidak dapat langsung dikaitkan dengan suatu produk atau jasa, sedangkan biaya langsung dapat langsung diatribusikan ke produk atau jasa tertentu. Ini berarti biaya langsung dapat dengan jelas diidentifikasi dan diketahui berapa jumlahnya yang harus dialokasikan ke setiap produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Sementara itu, biaya overhead termasuk biaya-biaya yang tidak dapat dengan langsung dihubungkan dengan produk atau jasa tertentu. Biaya overhead biasanya terkait dengan pengeluaran yang timbul dalam menjalankan operasional perusahaan, seperti biaya sewa, gaji karyawan non-produksi, dan utilitas. Karena sifatnya yang tidak langsung dikaitkan dengan produk atau jasa, alokasi biaya overhead membutuhkan metode dan rumus tertentu untuk menentukan jumlah yang lebih akurat yang harus dikeluarkan.
2. Ruang Lingkup
Dalam ruang lingkup biaya produksi secara keseluruhan, biaya overhead termasuk dalam perhitungannya. Biaya produksi secara keseluruhan mencakup biaya langsung dan biaya overhead yang dikeluarkan dalam proses produksi barang atau jasa. Sedangkan biaya langsung hanya berkaitan dengan komponen tertentu dalam produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya-biaya lainnya yang dapat langsung diatribusikan ke produk atau jasa tertentu. Biaya overhead meliputi biaya-biaya tidak langsung yang terlibat dalam menjalankan operasional perusahaan, seperti biaya sewa fasilitas produksi, biaya perawatan mesin, dan biaya administrasi umum.
3. Perhitungan
Perhitungan biaya overhead memerlukan metode dan rumus tertentu untuk menentukan jumlah yang harus dikeluarkan. Metode yang biasa digunakan antara lain metode tarif tetap, metode kapasitas normal, metode jam kerja langsung, dan metode beban kerja. Dalam perhitungan biaya overhead, melibatkan faktor-faktor seperti tarif overhead, volume produksi, dan faktor lain yang berkaitan. Sedangkan biaya langsung dapat dihitung secara langsung berdasarkan biaya-biaya yang terkait. Biaya langsung dihitung dengan menjumlahkan biaya-biaya yang dapat langsung diatribusikan ke produk atau jasa tertentu tanpa memerlukan rumus atau metode khusus.
Sumber: Jurnal-Accounting.com